Sabtu, 02 Januari 2010

Said Abdullah Dukung Perjuangan Asosiasi Kepala Desa


Ruang Aspirasi Rakyat – Sumenep

Dalam acara silaturrahim dan serap aspirasi bersama Asosiasi Kepala Desa (AKD) se-Kabupaten Sumenep. MH. Said Abdullah anggota DPR RI Dapil XI Madura Jawa Timur menyatakan dukungan tehadap perjuangan kepala desa dan aparatur desa dalam memperjuangkan hak-haknya. Terutama dalam menuntut upah yang layak sesuai dengan Perda No.19/2006 tentang Pemerintahan Desa.

“Perda adalah acuan Pemkab dan DPRD Sumenep dalam menetapkan APBD. Kenapa harus bikin perda kalau tidak mampu melaksanakan,” ujar Said Abdullah. Pernyataan ini diungkapkan dirinya saat memberikan sambutan pada acara silaturrahim dengan AKD di Hotel Utami Sumenep, Minggu 03 Jan 09.

Menurutnya, tidak ada alasan kalau minim anggaran, waktu pembahasan yang sudah dekat, akan dilakukan bertahap atau akan diusulkan tahun depan. “Semuanya hanya justifikasi Pemkab. Minimal dua bulan sebelum pembahasan telah dilakukan aspirasi. Agar bisa diterima semua pihak,” jelas anggota Komisi VIII DPR RI ini.

Ia mengatakan, peningkatan dan pemberdayaan apartur desa mutlak harus dilakukan, untuk pelayanan yang berkualitas. Tunjangan penghasilan perangkat desa (TPAPD) yang mereka terima selama dinilai sangat jauh dari standart upah minimun kabupaten (UMK). Malah kepala desa menuding Pemkab Sumenep menganaktirikan nasib kepala desa dan perangkatnya.

Tuntutan kenaikan TPAPD dan alokasi dana desa (ADD) pada APBD 2010 para perangkat desa itu sangat beralasan. Mengingat dasar ketentuan Perda No.19/2006 tentang Pemerintahan Desa. TPAPD dinaikkan setidaknya disesuaikan dengan UMK, yaitu sebesar Rp. 750.000 per bulan dan harus diberikan setiap bulan.

” Seharusnya Pemkab dan DPRD Sumenep mengikuti pasal 3 ayat 3 disebutkan, tunjangan penghasilan bagi perangkat desa sesuai UMK. Sementara UMK Sumenep pada 2010 sebesar Rp. 730.ribu,” tandasnya.

Sebelumnya pada Tahun 2009, tunjangan penghasilan bagi kepala desa sebesar Rp.500 ribu per bulan, sekretaris desa yang bukan PNS sebesar 400 ribu dan perangkat desa lainnya seperti kepala urusan, kepala seksi dan kepala dusun sebesar 300 ribu.

Sementara itu Said Abdullah menepis pernyataan kalau dirinya dalam acara serap aspirasi dengan AKD dalam mencari popularitas. “Acara ini dalam rangka mencari makna, dan bukan hanya untuk mencari popularitas. Saya tidak ada niat menjadi Bupati. Keinginan saya sebagai DPR RI bisa memperjuangkan kepentingan masyarakat desa,” tegas pria yang sudah menjabat dua periode anggota DPR RI ini.

Dalam acara tersebut Said Abdullah juga memperkenalkan 6 anggota DPRD Sumenep dari FPDI Perjuangan kepada kepala desa yang hadir. “Secara tegas FPDI Perjuangan Sumenep menolak APBD 2010. Pihaknya mendukung perjuangan masyarakat dan AKD agar anggaran mendekati keinginan perda,” tambah Said Abdullah disambut tepuk tangan para kepala desa yang hadir.

Selanjutnya Said Abdullah mengajak para peserta yang hadir menyanyikan lagu gugur bunga untuk mengenang mantan Presiden KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Ia juga memberikan bantuan dana tali asih sebesar Rp.15 Juta kepada AKD untuk dipergunakan dalam rangka perjuangan. “Semoga perjuangan kepala desa dan aparatur desa bisa berhasil,” kata pria yang dekat dengan mantan Presiden Megawati Soekarno Putri ini. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar